Penulis : Ryuhei Tamura |
No. Id. Elex : 150130516 |
ISBN / EAN : 9786020208190 / 9786020208190 |
Jumlah Halaman : 200 |
Berat Buku : 140 gram |
Dimensi( pxl ) : 172 mm x 114 mm |
Published Date : Rabu, 27 Maret 2013 |
Harga: Rp 17.500 |
Lucu, konyol, dan sangat
shonen. Itulah kesan pertama saya setelah membaca komik ini.
Ok, dimulai dari segi cerita. Tatsumi Oga, berandalan yang
paling ditakuti menjadi siswa kelas X SMA Ishiyama—SMA terburuk di seluruh
prefektur yang presentase siswanya menjadi preman lebih dari 120%. Lihat kan, dari
latarnya saja sudah bisa ditebak bahwa komik ini gila, dan pastinya kacau
banget.
Namun, dengan latar yang sudah berserakan dalam manga-manga
lainnya, Ryuhei Tamura mengangkat tema yang segar dan ‘unik’ dengan memunculkan
Kaiser de Emperana Beelzebub IV, seorang bayi laki-laki yang tak lain adalah
putra(sekaligus calon) Raja Iblis. Kehadirannya pun digambarkan dengan sangat tidak
biasa dari halaman pertama dengan menggunakan tokoh utama, Tatsumi Oga,
menggunakan monolognya ketika berusaha menceritakan kejadian yang dialaminya
kepada sahabatnya, Furuichi.
Tentu saja monolognya ngawur dan percakapan Tatsumi-Furuichi
sukses membuat saya tertawa—padahal baru halaman 6 dan kocaknya sungguh terasa.
Belum lagi cara Tatsumi mendapatkan Beel-boy(sebutan yang digunakannya untuk
Beelzebub) sangatlah aneh. Beel-boy muncul dari dalam tubuh om-om besar yang
hanyut di sungai ketika Tatsumi tengah menghabisi musuh-musuhnya. Tubuh om-om
itu terbelah dan.. tadaa! Keluarlah Beel-boy dari dalamnya. Kebingungan,
Tatsumi mencoba mendekati dan menampilkan wajah mengerikan kepada bayi itu yang
malah disambut dengan girang! Jadilah Beel-boy lengket pada Tatsumi yang
kemudian dibawanya ke rumah Furuichi, tempat Hildegarde, dayang pendamping
Beel-boy datang dan menjelaskan asal-usul Beel-boy tersebut serta menyuruh
Tatsumi untuk menjadi ayahnya—atau istilah lain sebagai katalis kekuatan
Beel-boy di bumi—hingga Beel-boy siap menadi Raja Iblis.
Nah, silakan menilai keterangan saya yang menyebutkan komik
ini konyol dan unik.
Jujur saja, sosok Beel-boy ini lucuuu sekali, dengan tanpa
sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Yah, itu bisa jadi nilai plus atau min
tergantung pembacanya. Tapi buat saya, sosok seperti ini justru lebih
menekankan bahwa Beel-boy memang bayi yang dipungut dari antah-berantah.
Selain itu, art-nya juga sangat mendukung cerita. Rapi, tapi
berantakan. Sangar, tapi lucu. Serius, tapi aneh. Campur aduk dan Ryuhei Tamura
sensei meraciknya dengan apik sehingga memberikan kesan segar pada komik ini.
Kehadiran Hilda yang seksi berpakaian gothloli cukup mengimbangi penampilan
para lelaki garang—tokoh mayoritas yang ada di sini.
Overall, first impression yang ditampilkan sangat
kuat, membuat saya penasaran dan menantikan kelanjutan ceritanya dalam volume
2. Hal inilah yang dicari pembaca dan membuat saya mengambil 4 bintang untuk
Beelzebub!
No comments:
Post a Comment