Wednesday, April 1, 2015

#CurhatSekedar Soal Cobaan, Nikmat, dan di Antara Keduanya



Sedih ya Allah. Beberapa hari ini cobaan yang dateng rasanya lebih banyak dari nikmat yang Engkau berikan. Biar ku tulis cobaan yang terasa berat itu. Sampai sesak napas ini mengetiknya.

Mama yang marah.
Perayaan ulang tahun bapak yang gagal.
Tas yang dibeli ga sesuai harapan.
Uang mingguan dikurang 50rb.
Hari pertama hilang 60rb.
Tugas kelompok yang hampir semua dikerjain sendiri.
Jualan yang nggak laku.

Serasa tak ada habisnya sampai membuat pilu.
Menangis, mengeluh.
Cuma itu pikiran yang bergemuruh.
Lalu bercerita pada-Mu, mengapa begini mengapa begitu.

Padahal itu semua bisa dilihat dari sudut pandang lain.

Mama yang marah. Mama yang ada di rumah, masih bisa capek ngerjain ini-itu.
Perayaan ulang tahun bapak yang gagal. Bapak yang masih panjang umur, nggak menuntut apa-apa dari anaknya.
Tas yang dibeli ga sesuai harapan. Beli tas baru karena masih ada kakak yang perhatian.
Uang mingguan dikurang 50rb. Masih ada rezeki untuk minggu ini.
Hari pertama hilang 60rb. Biarpun hilang di dompet masih ada uang untuk makan seminggu.
Tugas kelompok yang hampir semua dikerjain sendiri. Masih punya kesempatan kerja bareng temen, dan syukur punya kemampuan lebih.
Danus yang nggak laku. Hitung-hitung amal buat yang laper tapi ga punya uang.

Ketika semua terlihat like a shit, bukan berarti saatnya menyalahkan Allah. Atau orang lain. Tetapi lihat lah kita. Karena sesungguhnya kejadian hari ini, kemarin, dan kemarinnya lagi, tidak spontan terjadi. Selain sudah digariskan dan ditetapkan, semua itu dipengaruhi perilaku kita. Ada timbal-balik. Ada give and take. Jika hasilnya baik, bersyukurlah. Itu artinya kita masih bisa merasakan nikmat. Dan jika hasilnya buruk pun, bersyukurlah. Karena kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki segala sesuatunya. Sejatinya apapun yang engkau alami, engkau tahu bahwa nikmat Allah selalu ada. Engkau masih hidup. Dan Allah lah sebaik-baiknya pembuat rencana.
:)

No comments:

Post a Comment