Tuesday, May 21, 2013

Review: Celebrity Wedding, Ketika Pernikahan Hanya Setipis Kertas



  • Ukuran : 13.5 x 20 cm
  • Tebal : 328 halaman
  • Terbit : September 2011
  • Cover : Softcover
  • ISBN : 978-979-22-7492-9
  • No Produk : 40101110025
http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/85037/MetroPop:-Celebrity-Wedding

Masih berlabel metropop, aliaZalea hadir kembali menampilkan seorang wanita single, usia siap nikah, mandiri alias punya pekerjaan tetap, dan belum ada rencana menikah.

Inara namanya, seorang akuntan publik yang ditugaskan bekerja untuk Revelino Darby, penyanyi laki-laki paling berbakat, paling seksi, dan paling sering digosipkan di Indonesia. Satu lagi, Mr. Playboy of the Year. Kurang lebih, itulah deskripsi yang ada dalam novel ini.

Plot di awal terasa agak lama, dengan menceritakan Ina yang menjadi account holder keuangan bukan hanya Revel, tapi juga MRAM, perusahaan rekaman yang merangkap sebagai perusahaan manajemen artis yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Revel. Perusahaan itu juga menjadi rumah Revel, dengan tiga lantai dan lantai teratas digunakan untuk rumah pribadi.

Beberapa bulan berlalu, Ina dan Revel hanya sesekali bertemu. Lalu datanglah gosip itu, yang mengatakan bahwa Luna, mantan pacar Revel tengah hamil dan Luna tidak menyangkal bahwa Revel bukan ayah dari bayi yang dikandungnya. Tahu bahwa berita itu tidak benar, Revel memilih untuk bungkam dibandingkan menanggapi Luna, karena ia tahu bahwa sebenarnya anak yang dikandung Luna adalah anak Dhani, vokalis band The Rockets, mantan pacar Luna sebelum Revel.

Gara-gara itu, launching single dan tur delapan belas kota Revel ditunda. Membuat mama Revel panik terhadap karir anak satu-satunya itu. Sebuah rencana gila pun dilakukan, yaitu menikahkan Revel dengan wanita baik-baik agar image Revel kembali bersih.

Pilihan jatuh pada Inara, yang sudah beberapa bulan menjadi akuntan pribadinya. Awalnya Ina menolak, namun hati kecilnya merasa inilah saatnya memberonta. Ini momen yang ditunggunya untuk melepaskan diri dari belenggu keluarganya yang selalu ikut campur di setiap pilihan dalam hidupnya. Ia pun berpikir jika ia memberikan keputusan siapa calon suaminya tanpa meminta persetujuan lebih dahulu adalah pilihan yang juga tepat.

Lalu, siapa sangka bahwa pernikahan kontrak satu tahun di atas kertas itu akhirnya benar-benar terjadi? Namun di sanalah kisah yang sesungguhnya, bahwa ternyata hidup dalam satu rumah tetapi masing-masing menjadi orang asing sangat tidak mudah. Benih cinta itu mulai tumbuh, yang diiringi prasangka rasa tidak percaya akibat konflik yang semakin meluas. Inilah kisah metropop yang membawakan bagaimana memperjuangkan sebuah pernikahan rapuh yang tidak lain hanyalah setipis kertas?

Novel ini khas metropop, dengan tidak malu-malu menggambarkan keintiman pasangan tokohnya. Ketidakpastian tokohnya dalam mengambil sikap, mengingatkan saya pada Crash Into You. Namun, konflik yang disuguhkan jauh berbeda dengan percakapan penuh emosi yang siap membuat saya geregetan sepanjang cerita.

Meskipun saya baru bisa menikmati cerita di pertengahan buku, namun tidak mengurangi rasa penasaran saya terhadap apa yang akan terjadi dengan kedua tokohnya setelah menikah? Klimaks yang ditampilkan di akhir cerita sangat tidak diduga, membuat saya hanyut dalam hubungan tidak biasa antara Ina-Revel. Lembar terakhir novel ini memberikan impact yang jauh lebih besar dibandingkan bab-bab awal, yang membuat saya berpikir, ini lah ciri khas aliaZalea yang penuh kejutan.

Review: Sepotong Hati yang Baru, Kumcer Berjuta Rasanya #2






Pengarang : Tere Liye

ISBN : 978-602-9474-04-6

Terbit : Jakarta, 2012 

Halaman : vi+206 Halaman

Harga : Rp. 49500,-

Berat : 100 gram

Dimensi : 13.5 X 20.5 Cm

Cover : Soft Cover


Buku kedua Berjuta Rasanya ini masih dalam format yang sama. Berisikan delapan kisah yang agak panjang dibandingkan cerpen-cerpen dalam buku pertamanya.

Saat membaca cerita pertama, mungkin akan dibuat sedikit kecewa bagi yang sudah pernah membaca Berjuta Rasanya. Bagaimana tidak? Keseluruhan inti cerita, tokoh, dan penyampaiannya, sama dengan salah satu cerita di buku yang pertama. Bahkan, judulnya pun sama.

Ketika berlanjut ke cerita kedua, barulah pembaca dibawa hanyut oleh kisah Sie Sie, seorang gadis enam belas tahun yang berasal dari Singkawang, Kalimantan. Berlatar belakang keluarga miskin, Sie Sie harus mengurus keenam adiknya yang masih kecil-kecil. Konflik bermula saat ibu Sie Sie jatuh sakit, dan ayah Sie Sie yang kemudian dipecat dari pabrik tahu tempatnya bekerja karena ketahuan mencuri brankas untuk keperluan berobat. Tak pelak lagi, ayah Sie Sie pun dijebloskan ke dalam penjara.

Masalah uang yang semakin menghantui, membuat Sie Sie rela menawarkan diri pada seorang pemuda Taiwan yang saat itu datang ke Singkawang untuk mencari istri. Pernikahan itu pun dilakukan, meski awalnya ditentang oleh ibu Sie Sie. Terdesak oleh kebutuhan uang membiayai rumah sakit, Sie Sie nekat menikahi pemuda Taiwan itu, yang perangainya sangat jauh dari kata baik. Ia menikahi Sie Sie hanya karena itulah syarat yang ada di surat wasiat kedua orang tuanya, bahwa ia harus menikah terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan harta warisan.

Perjuangan Sie Sie dalam menghadapi pernikahan tak diinginkan, bersama suami bertabiat buruk di negeri orang tanpa kerabat yang dikenal, sungguh berat rasanya. Hanya janji suci yang diucapkan Sie Sie pada ibunya sesaat sebelum ia dibawa suaminya ke Taiwan yang membuatnya bertahan.

“Sie janji, Ma. Pernikahan ini akan bahagia. Sie akan mencintai dia apa adanya. Sie janji Ma, dia juga akan mencintai Sie apa adanya.”

Mampukah Sie Sie memenuhi janjinya tersebut?

Itu hanyalah sepotong kalimat yang mampu membuat saya terpesona akan kisah yang dirajut oleh Tere Liye ini. Masih ada cerpen yang membuat saya nyaris menangis, seperti cerita Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay, yang entah bagaimana mampu menyihir saya meresapi kepedihan hati tokohnya.

Ada juga cerpen unik yang mengguanakan ejaan zaman dahulu sebelum adanya EYD, di saat yang masih jang, itu masih itoe, terjadi masih terdjadi, dan banyak ejaan lain yang belum disempurnakan. Tidak hanya bahasanya, ceritanya pun berlatar penjajahan Belanda yang terasa klasik saat dibaca.

Legenda Rama-Shinta, yang banyak diketahui orang pun, tak luput dari kelincahan Tere Liye dalam mengolah kata. Sebuah kisah mengharukan dan penuh amanat. Terakhir, kisah nyata sepasang sahabat yang tak pernah bersama, seolah menjadi penutup yang manis dengan ditampilkannya potongan e-mail tanya jawab antara penulis dengan narasumber yang menjadi tokoh cerita.

Meskipun ada dua cerita yang jika dilihat dari berbagai segi rasanya sangat mirip, namun tidak membuat saya terganggu untuk menikmati sisa kisah yang ada. Seperti biasa, penuh inspirasi, pesan yang mengena, dan kesan mendalam pada rajutan kata karya Tere Liye berhasil menghasilkan sesuatu yang ‘penuh’. Yah, semoga pemahaman baik itu datang, terutama bagi remaja labil yang terombang-ambing arus kisah romantis teenlit masa kini.

Movie: Runway☆Beat






Directed by Kentaro Otani
Produced by Hiroaki Saito
Written by Izumi Takahashi
Story by Maha Harada
Starring Koji Seto, Nanami Sakuraba, Mirei Kiritani
Cinematography Jun Fukumoto
Studio Shochiku, TBS
Distributed by Shochiku
Release date(s)
  • 19 March 2011 (Japan)
Running time 126 minutes
Country Japan
Language Japanese
Box office US$190,969


http://en.wikipedia.org/wiki/Runway_Beat 

Mimpi, cita-cita, persahabatan. Itulah yang disampaikan film ini lewat kisah para tokohnya yang bercampur jadi satu.

Biito Mizorogi—atau disapa Beat—siswa SMA pindahan di sebuah sekolah yang terletak di Tsushima, Tokyo. Ia pindah dari rumah kakeknya ke apartemen ayahnya yang seorang designer terkenal. Sudah lama Beat tidak berhubungan dengan ayahnya itu karena ketika ibunya meninggal saat ia masih kecil, ayahnya yang sedang mengadakan debut fashion show tidak menemui ibunya yang tengah menjalani operasi, malam ia menghembuskan napas terakhirnya. Beat merasa, hal itu adalah hal yang terlalu kejam untuk dilakukan ayahnya.

Namun, keadaan Kirara yang mengidap penyakit leukimia mendorong Beat untuk pindah ke Tokyo, demi menemani Kirara setiap hari yang tinggal di rumah sakit. Sesaat sebelum Beat masuk ke sekolah barunya, ia menemui Kirara dan bertemu dengan Mei, yang lalu diketahuinya sebagai teman sekelas.

Di hari pertama Beat masuk sekolah, ternyata kelas sedang ramai membicarakan kostum yang akan dipakai Miki, seorang model profesional, dalam acara fashion show kelas pada festival sekolah yang akan datang. Tidak ada satu pun kostum yang dibuat teman-teman sekelas memenuhi keinginannya. Saat itulah, datang Wanda, siswa yang kembali ke sekolah setelah dua tahun mengurung diri di rumahnya—dan kerennya, sangat jago di bidang design arsitektur, masuk ke kelas dengan pakaian wanita akibat dipaksa oleh Gouda, pengagum berat Miki.

Ketika akhirnya Miki mengancam akan membatalkan fashion show mereka, Beat mengacungkan tangan dan menantang Miki bahwa ia akan membuat desain pakaian untuknya. Ternyata, Beat tidaklah main-main, karena ia mempunyai kemampuan luar biasa dalam bidang desain. Hal pertama yang dilakukannya untuk membuat kesan pada Miki adalah, ia melakukan make over pada Wanda, yang hasilnya sanggup membuat teman sekelas tercengang.

Belum lagi, saat Beat menunjukkan sketsanya di depan kelas, teman-temannya langsung antusias dan Miki pun bersedia mengenakan pakaian hasil rancangan Beat. Dan, dimulailah kisah mereka dalam mengadakan sebuah fashion show yang akan menjadi debut pertama bagi Beat.

Berbagai persoalan dan konflik pun mulai bermunculan. Masa lalu ayah Beat yang sebenarnya, penyakit Kirara yang semakin parah, design Beat yang dicuri perusahaan World Mode—agensi tempat Miki bernaung, rencana sekolah mereka yang akan ditutup di akhir tahun ajaran, semua menjadikan Beat dan teman sekelasnya merasa tidak sanggup untuk melanjutkan fashion show mereka.

Lantas, bagaimana langkah selanjutnya Mei yang tidak ingin rencana mereka hancur begitu saja? Bagaimana teman sekelas meluruskan kesalahpahaman terhadap Miki? Akankah Beat menyerah begitu saja? Lalu apa yang akan dilakukan Mei terhadap perasaannya terhadap Beat yang perlahan-lahan mulai disadarinya?

Menarik, penuh kejutan, dan sangat terasa nuansa remajanya yang penuh semangat. Menonton ini jadi teringat masa-masa SMA saat mengadakan event-event sekolah yang unforgettable banget. Saling membantu, banyak susahnya, apalagi ditambah konflik pribadi yang bikin greget dan, wow, jadilah semuanya kenangan paling indah saat semua selesai, dan tinggal tersisa waktu di mana kita cuma bisa mengenang dan mengingat.


***

Yap, sekian dulu reviewnya. Berikut ini cast beberapa pemain yang  malang melintang di filmnya


Tiga dari pemeran di atas udah pernah lihat. Bahkan pemeran Keiko Shimizu sama Hayato Mizorogi pernah tampil bareng di drama Shokojo Seira sebagai guru-murid(atau kebalik murid-guru?). Dan drama itu salah satu drama favorit karena hubungan yang berasa cute abis Shida Mirai-Hayashi Kento. Uwaah romantis deh pokoknya!

Ngomongin soal romantis, film ini juga munculin beberapa scene yang menampilkan unsur romance--secara ini film kan bercerita kehidupan, remaja jadi kurang lengkap ya kalo ga ada bumbu yang satu ini! Dan berikut adalah salah satu adegan yang so sweet antara Mei sama Beat, tapi sayangnya mereka... *spoiler*


Saat Mei ngungkapin perasaannya...
Saat Mei melihat Beat yang sepenuh hati bikin gaun pengantin buat Kirara...
Saat Mei yang akhirnya pakai gaun itu di acara fashion whow mereka...

Haaah terlalu manis liatnyaaa. Sekaligus sedih, sekaligus seneng, fiuh campur aduk deh semuanya. Yang pasti film ini sukses menghilangkan kangen sama akting Koji Seto yang berhasil jadi cowok keren sekaligus *ehm* ganteng abis lah ya. Apalagi ditambah kemampuannya dalam bidang fashion yang bikin makin-makin.



Padahal masih banyak banget foto-foto yang pengen diupload, apalagi pas searching di google. Wuah, bikin ngiler! Tapi ya sudahlah, silakan nonton sendiri film ini, di situs streaming kaya dramacrazy.net atau gooddrama.net, terus lanjutkan deh download foto pemeran utamanya di google sebanyak-banyaknya *hehe

Sunday, May 19, 2013

Review: Mawar Jepang ~Kisah Pilot Kamikaze Jepang yang Dibungkam dalam Sejarah~





  • Ukuran : 13.5 x 20 cm
  • Tebal : 300 halaman
  • Terbit : Juni 2011
  • Cover : Softcover
  • ISBN : 978-979-22-7096-9
  • No Produk : 20101110012
http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/84790/Mawar-Jepang:-Kisah-Pilot-Kamikaze-Perempuan-yang-Dibungkam-dalam-Sejarah

Pertama kali membaca judulnya, saya langsung tertarik. Jepang. Sebuah Negara yang menarik minat saya dengan segala sesuatu yang dimilikinya. Novel ini pun menjadi salah satu alasan saya semakin menyukai Jepang. Sebuah karya fiksi yang menceritakan sejarah Jepang ini begitu memikat.

Bersetting di masa kini, seorang jurnalis produser program dokumenter kontroversial di NHK bernama Sugamo Arai meminta Onodera Mayumi, seorang sejarawan untuk menyelidiki keberadaan pilot wanita yang dicurigai pernah berada di kamp Shinbu, tempat ‘re-edukasi’ para pilot, yang didirikan menjelang Perang Dunia Kedua berakhir.

Nama pilot wanita itu adalah Sayuri Miyamoto, tercatat dalam daftar pilot yang “masuk” dari dokumen rahasia tentang kamp itu. Namun tidak ada satu pun catatan yang menunjukkan bahwa ia pernah “keluar”. Sebagai gantinya, tercantum nama Rika Kobayashi di daftar “keluar”.

Pencarian Mayumi berujung pada seorang nenek yang tinggal di tengah-tengah kota kecil Kurihashi. Mayumi berhasil menemukan Sayuri dan memintanya untuk menceritakan bagaimana kisah kehidupannya hingga bisa menjadi pilot ‘Kamikaze’ atau “Angin Tuhan’ yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh laki-laki.

Mulailah penuturan itu, kilas balik dimulai dari Sayuri yang masih berumur sembilan belas tahun saat Perang Dunia Kedua bermula, yaitu ketika Jepang berhasil menghancurkan Pearl Harbor. Serangan itu merupakan awal dari segalanya.

Selama perag berlangsung, Amerika balas menyerang dan mengobarkan perang semakin luas. Pemerintah Jepang lalu memberlakukan wajib militer bagi setiap laki-laki dewasa yang berumur di atas tujuh belas tahun. Hiro, adik Sayuri, kala itu usianya tepat tujuh belas tahun. Ia pun tidak luput dari pihak militer Jepang yang memaksanya untuk ikut berperang.
Keinginan Sayuri menemui adiknya sebelum diberangkatkan ke Asia Tenggara membuatnya nekat pergi ke Tokyo bersama sahabatnya, Reiko yang juga ingin mencari tunangannya, Yukio, yang ikut terbawa arus perang yang mengganas.

Dalam pencariannya itu, mereka bekerja di Rumah Sakit Ohashi sebagai perawat. Hingga suatu hari, Sayuri menemukan Yukio terbaring sekarat. Keadaannya sangat parah dengan wajah hancur. Sambil terus menerus menyebut nama Reiko, ia akhirnya meninggal dunia.
Dengan suatu petunjuk, perjalanan mereka berlanjut menuju utara Tokyo. Mereka kembali menjadi perawat. Setelah pencarian berminggu-minggu, mereka berhasil menemukan Hiro. Seminggu setelahnya, unit pasukan Hiro berlayar ke Singapura. Tetapi kapal yang ditumpanginya tenggelam ditorpedo oleh kapal selam Amerika.

Amarah Sayuri bergelora dan ia bersumpah akan membalas mereka karena membunuh adiknya. Seakan belum cukup perang memporak-porandakan hati dan kehidupannya, Sayuri harus menerima kenyataan sahabatnya Reiko tewas tertimpa serangan bom yang dilancarkan oleh pihak musuh.

Tak ada yang tersisa di Tokyo, Sayuri memutuskan pergi ke Mitaka untuk menjadi seorang pilot Kamikaze—keinginan terpendamnya yang begitu lama tersimpan. Di sana, ia mengubah kehidupannya menjadi laki-laki dan bertemu kekasih hatinya bernama Takushi.

Penggambaran latar dari tahun 1941 hingga 1945 selama perang berlangsung, sangat mendetail. Bermula dari kehidupan di kota Matsumoto, hingga ke kota besar Tokyo. Kisah Sayuri cukup panjang, namun dengan alur yang cepat, saya pun terbawa alirannya hingga titik terakhir.

Kegelisahan, kebingungan, dan kemarahan Sayuri sangat jelas saya rasakan. Dampak yang dibawa oleh perang selalu menyakitkan. Merenggut nyawa tersayang orang-orang yang kita miliki. Terutama Jepang, sebagai salah satu pelaku besar Perang Dunia Kedua, gencar melakukan serangan-serangan kepada pihak Amerika, mengambil para lelaki—entah itu putra, suami, atau ayah mereka—dan menyisakan perempuan serta para orang tua menanggung kesedihan mengorbankan keluarga mereka.

Penuturan ceritanya yang mengalir dan pendalaman karakter Sayuri terasa seolah-olah kita sendiri yang mengalaminya. Kerasnya perjuangan bertahan di tengah perang  disertai kegalauan dan amarah yang memuncak ditinggalkan orang-orang terkasih begitu menyentuh, membuat pembaca ikut bersimpati atas apa yang terjadi pada tokoh utamanya.

Pertemuan Sayuri dengan Takushi memberikan kisah manis tersendiri di sela-sela alur cerita yang menegangkan. Penasaran akan menuju ke mana hubungan mereka memaksa saya terus membaca hingga akhir. Ketika penuturan kisah masa lalu Sayuri usai, dan kembali menuju Rika Kobayashi, seorang wanita tua yang terus menyimpan beban akan pahitnya kehidupannya dulu tanpa berbagi, hingga Mayumi muncul dan menjadi orang pertama—dan terakhir—yang mendengarkan kisah tragis itu secara langsung.

Pergantian setting dari masa kini menuju masa lalu Sayuri ditata dengan apik tanpa membingungkan pembacanya. Karena ini adalah buku terjemahan, mungkin bagi sebagian orang tata bahasanya agak berbeda dengan novel Indonesia pada umumnya. Namun secara keseluruhan, novel ini sungguh terlalu sayang untuk dilewatkan. Sangat direkomendasikan bagi mereka yang menyukai Jepang, sejarah, atau kisah roman yang dikemas dengan gaya penceritaan yang unik.

Empat bintang saya berikan untuk Mawar Jepang!